Galau?? Hwa..apaan tuh. Galau. Sebuah kata yang tidak asing lagi bagi kita terutama remaja. Harusnya bagi kita remaja Muslim harusnya lebih teliti dalam melihat fenomena galau di kehidupan saat ini. Kenyataannya banyak remaja, pernah mengalami galau dalam hidupnya, sampai-sampai dalam menjalani hidupnya saja serasa enggan. Makan tak enak, tidur tak nyenyak. Galau dot kom.
Galau sendiri merupakan sebuah keadaan
gelisah dalam memikirkan sesuatu. Yang jelas galau biasa muncul ketika apa yang
kita inginkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Dengan melihat fakta yang
ada saat ini, banyak sekali contoh galau yang bisa kita dapati. Sekedar
contoh galau, ada seorang pemuda yang hidupnya seakan paling merana karna
teman-temanya sudah punya pacar sedangkan dia belum punya, standar pikirannya
kalau ndak punya pacar seakan belum sempurna hidupnya, sedang kenyataannya dia
tidak punya pacar sehingga dia merasa galau (walah lebay…!!!). Giliran punya
pacar dia bingung mau diapakan ini pacar, dalam angannya pacaran itu
jalan-jalan berduaan sedangkan sang pacar tidak boleh keluar rumah dan akhirnya
galau lagi. Akhirnya putus dengan pacar galau lagi untuk yang ketiga kalinya.
(tape deh…)
Itu tadi hanya salah satu contoh
dari fenomena galau yang melanda para remaja, sejatinya sebagai seorang remaja
Islam kita harus bisa menangani kegalauan dalam diri kita, sehingga galau yang
tidak penting tidak merusak tujuan hidup kita yaitu menggapai kebahagiaan dunia
dan akhirat.
Jadi
galau? Boleh Ga?
Galau itu adalah hal yang sudah
fitrahnya ada dalam diri seseorang, sehingga galau itu bisa dikatakan
manusiawi, jadi boleh-boleh saja kita galau asal sesuai dengan porsi dan harus
sesuai pada tempatnya.
Namun galau sendiri ada dua macam,
1) galau yang tidak penting, 2) galau yang berkualitas.
Galau yang tidak penting yaitu galau yang ditumpukan pada satu masalah, namun juga
kegalauan atas masalah itu sudah terselesaikan kita tidak akan mendapat hal
apapun kecuali terpuaskan secara perasaan dan pikiran saja. Contohnya seperti
yang sudah ditulis di awal tadi tentang galau jika tidak punya pacar. Sebagai
seorang remaja Islam kita harusnya pantang untuk galau akan masalah hal semacan
itu, galau kita tentang itu sama sekali tidak berkualitas dan tidak ada
pantasnya kita adukan kepada Allah SWT saat kita berdo'a. Kenapa? ya karna
sudah tahu pacaran itu adalah hal yang haram, sudah tahu haram diadukan kepada
yang mengharamkan. Lantas bagaimana dengan galau yang berkualitas?.
Galau yang yang berkualitas adalah galau yang disandarkan pada masalah utama dalam
hidup kita, dan masalah itu kita sandarkan sesuai Islam mengatur. Contohnya
adalah kita galau karna memikirkan nasib umat Islam, umat islam yang
dikatakan umat terbaik namun kenapa selalu ditindas oleh musuh-musuh Islam.
Galau memikirkan tentang hal semacam ini yang disebut galau yang berkualitas,
dan galau ini pantas kita adukan kepada Allah SWT.
Jadi permasalahannya bukan pada
galaunya yang salah dan dilarang, tapi lebih tepatnya apa sih yang kita
galaukan -penting atau tidak penting-. So, sebagai seorang remaja islam jangan
terjebak kepada galau yang tidak penting, galau yang akan mengacaukan semangat
dakwah kita.
Kita harus punya standar yang layak
dalam hidup kita -sesuai dengan Islam-, sehingga kita bisa galau pada porsi
yang semestinya serta pada tempat yang tepat. (diedit dari http://sharingilmudanpengalaman.blogspot.com/2012/11/remaja-islam-anti-galau.html)
0 komentar:
Post a Comment